Google Sandbox Akibat Over Optimized SEO

Google Sandbox, Kotak Pasir Googe adalah sebuah peristiwa ketika situs anda di enyahkan dari hasil pencarian Google. Situs anda di banned oleh Google, sehingga ketika anda cari, bahkan dengan alamat situs anda- sama sekali tidak ada di halaman Google. Istilah Kotak Pasir di berikan kepada situs yang tenggelam di kotak pasir, yang terjadi adalah seperti buah simalakama, diam tenggelam, bergerak apalagi. Lalu kira kira apakah penyebabnya? Contoh situs saya yang terkena Google Sandbox adalah : http://nintendogamesnet.com. Optimasi SEO apakah yang saya lakukan sehingga Google muntah muntah ketika memakan situs saya?.


Kesalahan yang saya lakukan adalah :

Saya membuat backlink yang terlalu banyak, dalam satu minggu saya buat backlink lebih dari 20 backlink, bahkan saya juga membuat subdomain dari situs tersebut setelah itu saya buat backlink, deeplink ke situs utama saya. Kalau tidak salah ingat, sebelum situs saya di muntahkan dari mesin pencari, ada semacam peringatan bahwa blog blog baru yang saya buat khusus backlink adalah blog spam.

Apa yang harus di lakukan untuk mengatasi Google Sandbox?

Saya tidak melakukan apa apa, sampai dengan saat ini, hasilnya di google situs saya tidak terindex sama sekali. Namun dari beberapa informasi ada cara untuk menolong situs yang terkena Google Sandbox yaitu dengan menarik situs tersebut alias membuat backlink lagi, tapi dengan perlahan lahan, misalnya dalam satu bulan hanya membuat 2-3 backlink. Dan tentunya Backlinknya harus berkualitas dari segi kata kunci, maupun PR blog pemberi Backlink. Saya sendiri belum pernah mencoba melakukan ini, tapi tidak ada salahnya di coba, bagi yang situsnya terkena Google Sandbox.

Belajar dari Kesalahan, maka tidak seharusnya kita melakukan optimasi SEO secara berlebihan, sewajarnya saja proses Optimasi SEO situs/ blog kita agar tidak terkena Google Sandbox.

2 Responses to “Google Sandbox Akibat Over Optimized SEO”

  1. Jauhari Says:

    To Much SEO will kill you? 😉

  2. arif rahmawan Says:

    @Jauhari, he he bener mas 🙂

Leave a reply to arif rahmawan Cancel reply